Minggu, 27 Oktober 2013

Resume Pertemuan ke-8: "Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan"



Nama   : Dwi Kurnia Sari
Noreg  : 3115110425
Prodi   : Pendidikan Matematika Reguler 2011

Resume pertemuan ke-8 Olimpisme:”Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan”

            Sabtu, 26 Oktober 2013 kami sekelas tetap melaksanakan kuliah olimpisme dengan dosen pengganti yaitu Pak Andhos karena OmJay sedang ada tugas yang mengharuskannya pergi ke luar kota. Materi pada pertemuan ini yaitu mengenai “Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan.” Bagaimana nilai-nilai olimpisme dapat berperan dalam membangun semangat perubahan? Saya akan mencoba menguraikannya dalam resume berikut ini.
            Seperti gaya OmJay, Pak Andhos ternyata juga memutarkan sebuah video berisi pesan moral untuk mengawali kegiatan perkuliahan. Videonya bercerita tentang seorang pengemis tuna netra yang setiap harinya terbiasa duduk bersama tulisan “I’m blind, please help” ditemani wadah untuk tempat orang yang lewat di depannya meletakkan uang. Tetapi malang nasib pengemis tersebut karena tidak banyak yang bersimpati kepadanya. Suatu hari, ada seorang wanita menghampirinya dan mengganti kata-kata yang biasa ia letakkan di sampiang tempat ia duduk. Setelah wanita itu pergi, hampir semua orang yang lewat di depannya memberikan sebagian uang mereka. Pengemis itu pun bingung. Hari berikutnya, ia akhirnya bertemu dengan wanita itu lagi. Pengemis itu pun langsung bertanya apa yang wanita itu tulis. Ternyata wanita itu menulis “It’s a beautiful day and I can’t see it.” Jujur saya langsung tersentuh saat melihat bagian tersebut dan siapapun pasti merasakan hal yang sama seperti saya. Ternyata hanya dengan mengganti kata-kata, wanita tersebut dapat mengubah dunia si pengemis (Change your wordschange your world).
            Pak Andhos juga memutarkan sebuah video lagi namun ternyata video ini sudah pernah diputar oleh OmJay. Video tersebut berkisah tentang dua orang pencuri di suatu supermarket yang akhirnya memutuskan untuk mengembalikan semua barang curiannya setelah membaca tulisan pada truk: “A real man are not afraod to change.” Video ini merupakan gambaran kedua bahwa seseorang bisa berubah hanya dengan membaca kata-kata. Namun semua tetap kembali kepada pribadi masing-masing apakah mempunyai niat atau tidak untuk berubah karena untuk berubah tidak membutuhkan waktu lama.
            Perubahan dapat bersifat fisik dan psikis. Perubahan dalam fisik contohnya adalah pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup, sedangkan perubahan dalam psikis yaitu berupa keinginan atau keengganan, tantangan.
Perubahan juga terjadi secara global dan mendunia dalam berbagai aspek: ekonomi (pasar global, informasi sebagai komoditi, kompetisi), teknologi (perkembangan basis data, otomatisasi, digitalisasi), politik (kekuasaan negara versus individu, tekanan negara maju), dan sosial budaya (nilai-nilai bermasyarakat, budaya global, peran informasi menentukan).
Kemajuan teknologi dan era globalisasi juga mendorong dunia menjadi era konseptual yaitu era untuk pencipta dan pensimpati. Perkembangannya dari abad ke abad adalah sebagai berikut: abad 18 (era pertanian), abad 19 (era pekerja industri), abad 20 (era informasi), dan abad 21 (era konseptual).
Makhluk hidup yang dapat bertahan adalah makhluk hidup yang dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri. Makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi tentunya akan punah (untuk tumbuhan dan hewan), tertinggal (untuk manusia). Untuk hewan, hal ini dibuktikan dengan masih adanya kecoa yang sudah hidup dari jutaan tahun yang lalu karena kemampuannya beradaptasi. Berbeda dengan dinosaurus yang sudah punah karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan dunia yang terlalu ekstrim.
Perubahan akan bersifat alamiah dan tentunya harus diantisipasi. Perubahan tidak hanya berdampak positif (peluang), namun juga dapat berdampak negatif (tekanan, stres). Kita harus tahu bahwa untuk menghadapi perubahan, ternyata: kekuatan otak (brain power) lebih berperan dibandingkan dengan kekuatan otot (brute power), Sumber Daya Ekonomi dapat diperoleh lebih banyak dengan kekayaan pola pikir dibandingkan kekayaan alam, know more (memiliki banyak pengetahuan, wawasan) lebih berperan daripada have more (memiliki banyak harta), tidak ada perusahaan yang bangkrut tetapi yang ada hanyalah kalah bersaing.
Kita juga dapat belajar memahami makna perubahan dari pendapat beberapa orang bijak berikut:
 Charles Darwin
1)      Charles Darwin:  Bukan dari ukuran besar atau kecil yang mampu bertahan, melainkan yang cepat beradaptasi.
 Michael Hammer
2)      Michael Hammer: Kalau kita merasa diri hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan masa depan.

Charles Handy

3)      Charles Handy: Kita akan membuat kesalahan jika masa depan dianggap sebagai lanjutan masa lalu sebab masa depan akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar sukses menghadapi masa depan.
Tidak hanya dari pendapat orang terdahulu, ternyata kitab pun juga memerintahkan manusia untuk melakukan perubahan:
1)      Al Qur’an surat Ar Ra’ad ayat 11: “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka akan mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Maksud dari ayat ini adalah kita harus berjuang untuk berubah karena Allah tidak akan memberikan apa yang kita inginkan jika kita tidak sungguh-sunggun berusaha dan berdoa.
2)      Al Qur’an surat Al Alaq ayat 3-4: “Bacalah! Tuhanmulah yang Maha Pemurah yang mengajar dengan perantaraan kalam.” Maksudnya adalah kita memang harus banyak belajar untuk menghadap perubahan yang begitu cepat.
Pak Andhos juga menampilkan beberapa grafik mengenai perubahan. Maksud dari grafik yang disajikan tersebut adalah saat melakukan perubahan, grafik akan merangkak naik. Namun ada saat dimana kita pasti mengalami penurunan, disaat grafik menurun itulah kita harus berpikir menemukan cara baru agar grafik kembali meningkat dan begitu seterusnya.
Ternyata sikap manusia dalam menghadapi perubahan itu berbeda-beda, sikap yang dimaksud diantaranya: antisipatif (direncanakan, orientasi jangka panjang, lebih nyaman, hasil maksimal), reaktif (respon spontan, orientasi jangka pendek), dan terpaksa (chaos, depresi, orientasi penyelamatan, hasil yang dicapai minimal.
Menurut Prof. Gay Hendrick dan Dr. Kate Ludeman, perubahan pada diri manusia ekuivalen dengan perubahan kompetensinya. Jadi, perubahan pertama yang penting adalah attitude sebesar 50%, dilanjutkan dengan skill sebesar 30%, dan knowledge sebesar 20%. Mengapa attitude memiliki peran terbesar? Tentu saja, karena tanpa kemauan atau attitude, kemampuan yang lain seperti keterampilan dan pengetahuan tidak akan diperoleh.
Setelah mengetahui arti perubahan dan apa saja faktor yang mendukung perubahan, ternyata jika ditelaah, penanaman nilai olimpisme dan motto olimpiade dapat membangun semangat perubahan.
Sekadar mengingatkan olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan sehingga dapat tercipta kehidupan yang selaras dan mengedepankan etika.
Nilai-nilai olimpisme yaitu: visioner (tujuan jangka panjang), peaceful (perdamaian), no discrimination (tidak diskriminatif atau tidak membeda-bedakan), mutual understanding (saling memahami), friendship (persahabatan), solidarity (solidaritas), fair play (jujur, sportif), excellence (keunggulan), fun (kesenangan), respect (menghargai), human development  (pengembangan diri), leadership (kepemimpinan), motivation (semangat, pantang menyerah), dan team work (kerja sama, sinergi). Dalam menghadapi perubahan, tentunya kita harus memiliki tujuan jangka panjang untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi, memiliki semangat pantang menyerah agar hasil yang dicapai maksimal, dan tentunya harus bersikap sportif dalam menghadapi pesaing lain.
Motto olimpiade juga sesuai untuk menggambarkan semangat perubahan. Citius artinya siapa yang lebih cepat beradaptasi tentu akan lebih siap menghadapi perubahan, altius artinya kita harus selalu memliki semangat lebih tinggi dalam menggapai prestasi, dan fortius artinya kita harus lebih kuat secara mental dan psikis dalam menghadapi perubahan dan pesaing lain.
Intinya adalah sebagai manusia kita harus siap dan bisa menghadapi perubahan jaman agar tidak tertinggal dengan yang lain.
Demikian resume saya untuk pertemuan ini. Semoga bermanfaat. Amin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar