Minggu, 20 Oktober 2013

Resume Pertemuan ke-7: "Nilai-nilai Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik"

Nama   : Dwi Kurnia Sari
Noreg  : 3115110425
Prodi   : Pendidikan Matematika Reguler 2011

Resume Pertemuan ke-6 Olimpisme: “Nilai-nilai Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik”

            Pertemuan pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 berlanjut pada materi pertemuan ke-7, yaitu “Nilai-nilai Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik.” Materi diawali dengan pengertian kepemimpinan strategik. Kepemimpinan strategik adalah kemampuan menggerakkan, menanamkan, mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi utama pemimpin adalah memberi arah, mengendalikan, melindungi dan memberdayakan kreativitas Sumber Daya Manusia dalam kelompok yang dipimpinnya. Kepemimpinan strategik juga dapat diartikan sebagai kompetensi kepemimpinan yang diperlukan pada lingkungan kondisi kompleks, artinya ia dapat terus memimpin kelompok tersebut dalam situasi sesulit apapun.
Organisasi saat ini membutuhkan pemimpin yang strategik karena sesuai dengan definisinya, pemimpin strategik adalah pemimpin yang dapat terus memimpin kelompoknya dalam hal sesulit apapun, artinya ia dapat menyediakan solusi lebih dari satu untuk suatu permasalahan jika solusi pertama yang dikemukakan tidak dapat digunakan.
Fokus organisasi saat ini telah berubah. Paradigma lama mengatakan bahwa organisasi akan berkembang bila cukup memilki sumber daya, pengelolaan berfokus pada pengembangan organisasi. Sedangkan paradigma baru mengatakan bahwa organisasi akan berkembang bila memiliki kreativitas dan inovasi yang tidak pernah mati. Pengelolaan organisasi pada paradigma baru perlu mempertimbangkan aspek strategis karena tingkat persaingan saat ini lebih tinggi dengan lingkungan yang lebih kompleks.
Pemimpin yang strategik mampu berperan menjadi manager dan leader sekaligus. Berperan sebagai manager, diantaranya mampu melakukan planning dan budgeting, organizing dan staffing, juga controlling dan problem solving. Sedangkan peran sebagai leader diantaranya mampu melakukan setting a strategic direction, aligning people, dan motivating serta inspiring. Oleh karena itu, arti dari pimpinan dengan pemimpin perusahaan sebenarnya berbeda. Pimpinan hanya mampu berperan sebagai manager, sedangkan pemimpin mampu berperan sebagai manager dan leader.
Karakteristik pemimpin yang baik adalah leaders not only know where they’re going, they also take people with them (pemimpin tidak hanya tahu ke mana mereka pergi, tetapi mereka juga mampu mempengaruhi orang untuk ikut bersama mereka).
Selanjutnya akan dibahas mengenai karakteristik pemimpin strategik. Karakteristik yang dimaksud, diantaranya: visioner (mampu berpikir jauh ke depan), memilki animo yang besar (menyukai apa yang dilakukan, mampu membangkitkan semangat, dan memberi inspirasi), memiliki integritas (mengenali kekuatan dan kelemahan diri, dedikasi terhadap cita-cita dan gagasan, memiliki kepribadian yang matang dan mampu bekerja sama dengan baik), dapat dipercaya, terbuka dan respek, berani mengambil resiko, inovatif dan kreatif, dan mampu belajar dari pengalaman.
Peran pemimpin strategik  yaitu mampu berperan sebagai motivator (membangun motivasi anggota kelompoknya), fasilitator (mampu memfasilitasi pertanyaan yang muncul dari anggotanya), dinamisator (berperan sebagai penggerak), konselor (mampu menjadi tempat anggotanya berkonsultasi maslaah yang terjadi di kelompok yang dipimpinnya), dan evaluator (mampu mengevaluasi kinerja anggota kelompok).
Filosofi olimpisme sangat relevan dengan karakter pemimpin strategik, yaitu: mampu membawa kelompok yang dipimpinnya makin cepat (citius), mampu memotivasi kelompok agar berprestasi lebih tinggi (altius), dan mampu membangun tim agar memiliki semangat daya juang yang lebih kuat (fortius).
Kepemiminan strategik juga sesuai dengan nilai olimpisme, seperti: visioner, peaceful, no discrimination, mutual understanding, solidarity, friendship, fair play, excellence, fun, respect, human development, leadership, motivation, dan team work.
Membentuk pemimpin strategik dapat mengikuti tahap permainan baseball yang memilki empat base. Base I tercapai, jika pemimpin mampu untuk: mendelegasi dengan baik, mendidik staf dengan benar, dan membangun semangat kerja sama yang berkesinambungan. Lanjut untuk Base II, pemimpin dikatakan mencapai Base II jika mampu: menetapkan peraturan yang jelas dan konsisten, membangun hubungan yang komunikatif dan interaktif, membangun kelompok yang bertanggung jawab dan profesional. Base III tercapai jika pemimpin berhasil: menjadi konselor efektif dan memberikan solusi terhadap pemecahan masalah yang dihadapi staff. Base IV tercapai jika pemimpin mampu: menjadi seorang yang percaya diri da dihormati, memberi arahan yang benar, berinovasi dan berkreasi.
Berdasarkan penjabaran materi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin strategik diperlukan untuk memimpin segala jenis organisasi dan nilai olimpisme ternyata relevan untuk membangun karakteristik pemimpin strategik.
Demikian resume saya pada pertemuan ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar