Sabtu, 12 Oktober 2013

Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa



Nama   : Dwi Kurnia Sari
Noreg  : 3115110425
Prodi   : Pendidikan Matematika Reguler 2011

Resume Pertemuan ke-5 Olimpisme: “Olimpiade sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa.”
            Setelah libur dua kali pertemuan, ahirnya kami bertemu kembali dengan OmJay untuk mata kuliah olimpisme pada hari ini, Sabtu 12 Oktober 2013. Seperti biasa sebelum memulai kegiatan perkuliahan, OmJay memutarkan sebuah video untuk dapat diambil pelajaran bersama. Pertemuan ini OmJay memutarkan sebuah video klip girlband anak-anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lirik lagu yang dinyanyikan sangat tidak sesuai dengan umur mereka, namun inilah fakta yang harus kami hadapai sebagai calon pendidik. Kami harus bisa mengarahkan mereka para generasi penerus bangsa agar dapat menyalurkan energi mereka untuk hal-hal yang lebih positif.
            Pertemuan hari ini membahas mengenai “Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa.” Pada pertemuan ini, kita akan mengetahui bagaimana gerakan olimpiade dapat berperan untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan program-program yang dilaksanakan.
Seperti yang telah diketahui bersama, saat ini banyak terjadi konflik baik di dalam negeri maupun luar negeri. Konflik yang terjadi di dalam negeri, diantaranya: konflik antar suku (suku Dayak dengan suku Sampit), konflik antar supporter sepak bola, konflik antar kampung atau desa, konflik antar organisasi massa (FBR, FPI, Achmadiyah), konflik antara rakyat dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah (contohnya yaitu kasus pembangunan Gereja di Bekasi, Jawa Barat), konflik antar pendukung Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada, dan terakhir konflik antar wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sedangkan konflik di luar negeri, diantaranya: 
1. Konflik mantan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali di Tunisia (mantan Presiden Ben Ali dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan empat orang pengunjuk rasa pada Januari 2011).
 
Mantan Presiden Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali
2. Konflik kudeta militer di Mesir
3. Konflik di Afganistan
4. Perang antara Palestina dengan Israel.
Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa konflik tersebut bisa terjadi? Mengapa perilaku manusia seolah tidak berbudaya? Mengapa konflik semakin meluas? Perilaku manusia saat ini seolah tidak berbudaya dikarenakan agama tidak lagi menjadi landasan. Agama tidak lagi menjadi pegangan hidup. Kita seolah lupa bahwa semua manusia di dunia ini bersaudara. Konflik pun semakin meluas dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap budaya bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa di dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan gerakan untuk mengingatkan semua rakyat dunia bahwa dengan menjadi manusia berbudaya, perdamaian dunia akan terwujud. Gerakan itulah yang dinamakan dengan olimpiade.
Apa yang dimaksud dengan budaya? Mengapa memahami budaya itu penting? Sudah menjadi kodrat manusia untuk membutuhkan manusia lain dalam menjalani kehidupannya atau bisa disebut dengan makhluk sosial. Budaya adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang serta dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap negara memilki ciri khas budayanya masing-masing. Selain mewujudkan perdamaian dunia, manfaat memahami budaya bangsa, diantaranya: sumber pengetahuan luas tentang suatu bangsa, membangun rasa saling pengertian dan meningkatkan komunikasi dalam kehidupan bersosial, serta mendorong munculnya upaya untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
Tujuan gerakan olimpiade adalah untuk mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Presiden IOC (International Olympic Committee) yaitu Jacques Rogge,”Our world today is in need of peace, tolerance, and brotherhood. The value of olympic games can deliver these to us” (Dunia kita saat ini membutuhkan perdamaian, toleransi, dan persaudaraan. Olimpiade dapat mewujudkan ketiga hal tersebut untuk kita). Olimpiade memadukan olahraga (sport), kebudayaan (culture), dan pendidikan (education) dalam penyelenggaraannya. Maksudnya adalah dengan penyelenggaraan festival olahraga (sport) dan juga merambah ke dunia pendidikan (education), olimpiade berusaha untuk menciptakan manusia yang dapat menghargai budaya bangsanya dan juga menanamkan sifat toleransi dalam berbudaya. Dengan ditanamkannya sifat tersebut, tentu tidak akan ada lagi peperangan dan semua rakyat dunia dapat hidup dalam damai.
Sekian resume saya untuk pertemuan olimpisme kelima ini. Semoga bermanfaat. Amin.

1 komentar: