Nama : Dwi Kurnia
Sari
Noreg : 3115110425
Prodi : Pendidikan
Matematika Reguler 2011
Resume Pertemuan ke-5 Olimpisme: “Olimpiade sebagai
Wahana Memahami Budaya Antar Bangsa.”
Setelah
libur dua kali pertemuan, ahirnya kami bertemu kembali dengan OmJay untuk mata
kuliah olimpisme pada hari ini, Sabtu 12 Oktober 2013. Seperti biasa sebelum
memulai kegiatan perkuliahan, OmJay memutarkan sebuah video untuk dapat diambil
pelajaran bersama. Pertemuan ini OmJay memutarkan sebuah video klip girlband anak-anak usia Sekolah Menengah
Pertama (SMP). Lirik lagu yang dinyanyikan sangat tidak sesuai dengan umur
mereka, namun inilah fakta yang harus kami hadapai sebagai calon pendidik. Kami
harus bisa mengarahkan mereka para generasi penerus bangsa agar dapat menyalurkan
energi mereka untuk hal-hal yang lebih positif.
Pertemuan
hari ini membahas mengenai “Olimpiade Sebagai Wahana Memahami Budaya Antar
Bangsa.” Pada pertemuan ini, kita akan mengetahui bagaimana gerakan olimpiade dapat
berperan untuk mewujudkan perdamaian dunia dengan program-program yang
dilaksanakan.
Seperti yang telah diketahui
bersama, saat ini banyak terjadi konflik baik di dalam negeri maupun luar
negeri. Konflik yang terjadi di dalam negeri, diantaranya: konflik antar suku
(suku Dayak dengan suku Sampit), konflik antar supporter sepak bola, konflik
antar kampung atau desa, konflik antar organisasi massa (FBR, FPI, Achmadiyah),
konflik antara rakyat dengan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah
(contohnya yaitu kasus pembangunan Gereja di Bekasi, Jawa Barat), konflik antar
pendukung Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada, dan terakhir konflik antar
wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sedangkan konflik di luar
negeri, diantaranya:
1. Konflik mantan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali di Tunisia
(mantan Presiden Ben Ali dinyatakan bersalah dalam kasus pembunuhan empat orang
pengunjuk rasa pada Januari 2011).
Mantan Presiden Tunisia, Zine al-Abidine Ben Ali
2. Konflik kudeta militer di Mesir
3. Konflik di
Afganistan
4. Perang antara Palestina dengan Israel.
Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa
konflik tersebut bisa terjadi? Mengapa perilaku manusia seolah tidak berbudaya?
Mengapa konflik semakin meluas? Perilaku manusia saat ini seolah tidak
berbudaya dikarenakan agama tidak lagi menjadi landasan. Agama tidak lagi
menjadi pegangan hidup. Kita seolah lupa bahwa semua manusia di dunia ini
bersaudara. Konflik pun semakin meluas dikarenakan kurangnya pemahaman terhadap
budaya bangsa dan menurunnya budaya toleransi antar bangsa di dunia. Oleh
karena itu, dibutuhkan gerakan untuk mengingatkan semua rakyat dunia bahwa
dengan menjadi manusia berbudaya, perdamaian dunia akan terwujud. Gerakan itulah
yang dinamakan dengan olimpiade.
Apa yang dimaksud dengan
budaya? Mengapa memahami budaya itu penting? Sudah menjadi kodrat manusia untuk
membutuhkan manusia lain dalam menjalani kehidupannya atau bisa disebut dengan makhluk
sosial. Budaya adalah suatu cara hidup dan nilai-nilai yang berkembang serta
dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Setiap negara memilki ciri khas budayanya masing-masing. Selain
mewujudkan perdamaian dunia, manfaat memahami budaya bangsa, diantaranya:
sumber pengetahuan luas tentang suatu bangsa, membangun rasa saling pengertian
dan meningkatkan komunikasi dalam kehidupan bersosial, serta mendorong
munculnya upaya untuk melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
Tujuan gerakan olimpiade adalah
untuk mewujudkan perdamaian dunia. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan
oleh Presiden IOC (International Olympic
Committee) yaitu Jacques Rogge,”Our
world today is in need of peace, tolerance, and brotherhood. The value of
olympic games can deliver these to us” (Dunia kita saat ini membutuhkan
perdamaian, toleransi, dan persaudaraan. Olimpiade dapat mewujudkan ketiga hal
tersebut untuk kita). Olimpiade memadukan olahraga (sport), kebudayaan (culture),
dan pendidikan (education) dalam penyelenggaraannya.
Maksudnya adalah dengan penyelenggaraan festival olahraga (sport) dan juga merambah ke dunia pendidikan (education), olimpiade berusaha untuk menciptakan manusia yang dapat
menghargai budaya bangsanya dan juga menanamkan sifat toleransi dalam berbudaya.
Dengan ditanamkannya sifat tersebut, tentu tidak akan ada lagi peperangan dan
semua rakyat dunia dapat hidup dalam damai.
Sekian resume saya untuk
pertemuan olimpisme kelima ini. Semoga bermanfaat. Amin.
keren euy
BalasHapussalam
omjay