Nama :
Dwi Kurnia Sari
Noreg : 3115110425
Prodi : Pendidikan Matematika Reguler 2011
Resume Pertemuan ke-6 Olimpisme: “Nilai-nilai
Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik”
Pertemuan
pada hari Sabtu, 19 Oktober 2013 berlanjut pada materi pertemuan ke-7, yaitu “Nilai-nilai
Olimpisme dalam Kepemimpinan Strategik.” Materi diawali dengan pengertian
kepemimpinan strategik. Kepemimpinan strategik adalah kemampuan menggerakkan,
menanamkan, mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Fungsi utama pemimpin adalah memberi arah, mengendalikan, melindungi
dan memberdayakan kreativitas Sumber Daya Manusia dalam kelompok yang
dipimpinnya. Kepemimpinan strategik juga dapat diartikan sebagai kompetensi
kepemimpinan yang diperlukan pada lingkungan kondisi kompleks, artinya ia dapat
terus memimpin kelompok tersebut dalam situasi sesulit apapun.
Organisasi saat ini
membutuhkan pemimpin yang strategik karena sesuai dengan definisinya, pemimpin
strategik adalah pemimpin yang dapat terus memimpin kelompoknya dalam hal
sesulit apapun, artinya ia dapat menyediakan solusi lebih dari satu untuk suatu
permasalahan jika solusi pertama yang dikemukakan tidak dapat digunakan.
Fokus organisasi saat
ini telah berubah. Paradigma lama mengatakan bahwa organisasi akan berkembang
bila cukup memilki sumber daya, pengelolaan berfokus pada pengembangan
organisasi. Sedangkan paradigma baru mengatakan bahwa organisasi akan
berkembang bila memiliki kreativitas dan inovasi yang tidak pernah mati.
Pengelolaan organisasi pada paradigma baru perlu mempertimbangkan aspek
strategis karena tingkat persaingan saat ini lebih tinggi dengan lingkungan
yang lebih kompleks.
Pemimpin yang strategik
mampu berperan menjadi manager dan leader sekaligus. Berperan sebagai manager, diantaranya mampu melakukan planning dan budgeting, organizing dan staffing,
juga controlling dan problem solving. Sedangkan peran sebagai
leader diantaranya mampu melakukan setting a strategic direction, aligning
people, dan motivating serta inspiring. Oleh karena itu, arti dari
pimpinan dengan pemimpin perusahaan sebenarnya berbeda. Pimpinan hanya mampu
berperan sebagai manager, sedangkan pemimpin
mampu berperan sebagai manager dan leader.
Karakteristik pemimpin
yang baik adalah leaders not only know
where they’re going, they also take people with them (pemimpin tidak hanya
tahu ke mana mereka pergi, tetapi mereka juga mampu mempengaruhi orang untuk
ikut bersama mereka).
Selanjutnya akan dibahas
mengenai karakteristik pemimpin strategik. Karakteristik yang dimaksud,
diantaranya: visioner (mampu berpikir jauh ke depan), memilki animo yang besar
(menyukai apa yang dilakukan, mampu membangkitkan semangat, dan memberi
inspirasi), memiliki integritas (mengenali kekuatan dan kelemahan diri,
dedikasi terhadap cita-cita dan gagasan, memiliki kepribadian yang matang dan
mampu bekerja sama dengan baik), dapat dipercaya, terbuka dan respek, berani
mengambil resiko, inovatif dan kreatif, dan mampu belajar dari pengalaman.
Peran pemimpin
strategik yaitu mampu berperan sebagai
motivator (membangun motivasi anggota kelompoknya), fasilitator (mampu
memfasilitasi pertanyaan yang muncul dari anggotanya), dinamisator (berperan
sebagai penggerak), konselor (mampu menjadi tempat anggotanya berkonsultasi
maslaah yang terjadi di kelompok yang dipimpinnya), dan evaluator (mampu
mengevaluasi kinerja anggota kelompok).
Filosofi olimpisme
sangat relevan dengan karakter pemimpin strategik, yaitu: mampu membawa
kelompok yang dipimpinnya makin cepat (citius),
mampu memotivasi kelompok agar berprestasi lebih tinggi (altius), dan mampu membangun tim agar memiliki semangat daya juang
yang lebih kuat (fortius).
Kepemiminan strategik
juga sesuai dengan nilai olimpisme, seperti: visioner, peaceful, no discrimination, mutual understanding,
solidarity, friendship, fair play, excellence, fun, respect, human development,
leadership, motivation, dan team work.
Membentuk pemimpin strategik dapat mengikuti tahap permainan baseball yang memilki empat base. Base I
tercapai, jika pemimpin mampu untuk: mendelegasi dengan baik, mendidik staf
dengan benar, dan membangun semangat kerja sama yang berkesinambungan. Lanjut
untuk Base II, pemimpin dikatakan mencapai Base II jika mampu: menetapkan
peraturan yang jelas dan konsisten, membangun hubungan yang komunikatif dan
interaktif, membangun kelompok yang bertanggung jawab dan profesional. Base III
tercapai jika pemimpin berhasil: menjadi konselor efektif dan memberikan solusi
terhadap pemecahan masalah yang dihadapi staff. Base IV tercapai jika pemimpin
mampu: menjadi seorang yang percaya diri da dihormati, memberi arahan yang
benar, berinovasi dan berkreasi.
Berdasarkan penjabaran materi di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin
strategik diperlukan untuk memimpin segala jenis organisasi dan nilai olimpisme
ternyata relevan untuk membangun karakteristik pemimpin strategik.
Demikian resume saya pada pertemuan ini. Semoga bermanfaat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar