Nama : Dwi Kurnia Sari
Noreg : 3115110425
Prodi : Pendidikan Matematika
Reguler 2011
Resume pertemuan ke-8 Olimpisme:”Penanaman Olimpisme untuk Membangun
Semangat Perubahan”
Sabtu, 26 Oktober 2013
kami sekelas tetap melaksanakan kuliah olimpisme dengan dosen pengganti yaitu
Pak Andhos karena OmJay sedang ada tugas yang mengharuskannya pergi ke luar
kota. Materi pada pertemuan ini yaitu mengenai “Penanaman Olimpisme untuk
Membangun Semangat Perubahan.” Bagaimana nilai-nilai olimpisme dapat berperan dalam
membangun semangat perubahan? Saya akan mencoba menguraikannya dalam resume
berikut ini.
Seperti gaya OmJay, Pak
Andhos ternyata juga memutarkan sebuah video berisi pesan moral untuk mengawali
kegiatan perkuliahan. Videonya bercerita tentang seorang pengemis tuna netra
yang setiap harinya terbiasa duduk bersama tulisan “I’m blind, please help” ditemani wadah untuk tempat orang yang
lewat di depannya meletakkan uang. Tetapi malang nasib pengemis tersebut karena
tidak banyak yang bersimpati kepadanya. Suatu hari, ada seorang wanita
menghampirinya dan mengganti kata-kata yang biasa ia letakkan di sampiang
tempat ia duduk. Setelah wanita itu pergi, hampir semua orang yang lewat di
depannya memberikan sebagian uang mereka. Pengemis itu pun bingung. Hari
berikutnya, ia akhirnya bertemu dengan wanita itu lagi. Pengemis itu pun
langsung bertanya apa yang wanita itu tulis. Ternyata wanita itu menulis “It’s a beautiful day and I can’t see it.”
Jujur saya langsung tersentuh saat melihat bagian tersebut dan siapapun pasti
merasakan hal yang sama seperti saya. Ternyata hanya dengan mengganti
kata-kata, wanita tersebut dapat mengubah dunia si pengemis (Change your wordschange your world).
Pak Andhos juga memutarkan sebuah
video lagi namun ternyata video ini sudah pernah diputar oleh OmJay. Video
tersebut berkisah tentang dua orang pencuri di suatu supermarket yang akhirnya
memutuskan untuk mengembalikan semua barang curiannya setelah membaca tulisan
pada truk: “A real man are not afraod to
change.” Video ini merupakan gambaran kedua bahwa seseorang bisa berubah
hanya dengan membaca kata-kata. Namun semua tetap kembali kepada pribadi masing-masing
apakah mempunyai niat atau tidak untuk berubah karena untuk berubah tidak
membutuhkan waktu lama.
Perubahan dapat bersifat fisik dan
psikis. Perubahan dalam fisik contohnya adalah pertumbuhan yang dialami oleh
makhluk hidup, sedangkan perubahan dalam psikis yaitu berupa keinginan atau
keengganan, tantangan.
Perubahan juga terjadi secara global dan mendunia dalam
berbagai aspek: ekonomi (pasar global, informasi sebagai komoditi, kompetisi),
teknologi (perkembangan basis data, otomatisasi, digitalisasi), politik
(kekuasaan negara versus individu,
tekanan negara maju), dan sosial budaya (nilai-nilai bermasyarakat, budaya
global, peran informasi menentukan).
Kemajuan teknologi dan era globalisasi juga mendorong
dunia menjadi era konseptual yaitu era untuk pencipta dan pensimpati.
Perkembangannya dari abad ke abad adalah sebagai berikut: abad 18 (era
pertanian), abad 19 (era pekerja industri), abad 20 (era informasi), dan abad
21 (era konseptual).
Makhluk hidup yang dapat bertahan adalah makhluk hidup
yang dapat beradaptasi atau menyesuaikan diri. Makhluk hidup yang tidak bisa
beradaptasi tentunya akan punah (untuk tumbuhan dan hewan), tertinggal (untuk
manusia). Untuk hewan, hal ini dibuktikan dengan masih adanya kecoa yang sudah
hidup dari jutaan tahun yang lalu karena kemampuannya beradaptasi. Berbeda
dengan dinosaurus yang sudah punah karena tidak mampu beradaptasi dengan
perubahan dunia yang terlalu ekstrim.
Perubahan akan bersifat alamiah dan tentunya harus
diantisipasi. Perubahan tidak hanya berdampak positif (peluang), namun juga
dapat berdampak negatif (tekanan, stres). Kita harus tahu bahwa untuk menghadapi
perubahan, ternyata: kekuatan otak (brain
power) lebih berperan dibandingkan dengan kekuatan otot (brute power), Sumber Daya Ekonomi dapat
diperoleh lebih banyak dengan kekayaan pola pikir dibandingkan kekayaan alam, know more (memiliki banyak pengetahuan,
wawasan) lebih berperan daripada have
more (memiliki banyak harta), tidak ada perusahaan yang bangkrut tetapi
yang ada hanyalah kalah bersaing.
Kita juga dapat belajar memahami makna perubahan dari
pendapat beberapa orang bijak berikut:
Charles Darwin
1)
Charles Darwin: Bukan dari ukuran besar atau kecil yang mampu
bertahan, melainkan yang cepat beradaptasi.
Michael Hammer
2)
Michael Hammer: Kalau
kita merasa diri hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin
masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan masa
depan.
Charles Handy
3)
Charles Handy: Kita
akan membuat kesalahan jika masa depan dianggap sebagai lanjutan masa lalu
sebab masa depan akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan
cara lama agar sukses menghadapi masa depan.
Tidak hanya dari pendapat orang terdahulu, ternyata kitab
pun juga memerintahkan manusia untuk melakukan perubahan:
1)
Al Qur’an surat Ar
Ra’ad ayat 11: “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai
mereka akan mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” Maksud dari
ayat ini adalah kita harus berjuang untuk berubah karena Allah tidak akan
memberikan apa yang kita inginkan jika kita tidak sungguh-sunggun berusaha dan
berdoa.
2)
Al Qur’an surat Al
Alaq ayat 3-4: “Bacalah! Tuhanmulah yang Maha Pemurah yang mengajar dengan
perantaraan kalam.” Maksudnya adalah kita memang harus banyak belajar untuk
menghadap perubahan yang begitu cepat.
Pak Andhos juga
menampilkan beberapa grafik mengenai perubahan. Maksud dari grafik yang
disajikan tersebut adalah saat melakukan perubahan, grafik akan merangkak naik.
Namun ada saat dimana kita pasti mengalami penurunan, disaat grafik menurun
itulah kita harus berpikir menemukan cara baru agar grafik kembali meningkat
dan begitu seterusnya.
Ternyata sikap
manusia dalam menghadapi perubahan itu berbeda-beda, sikap yang dimaksud
diantaranya: antisipatif (direncanakan, orientasi jangka panjang, lebih nyaman,
hasil maksimal), reaktif (respon spontan, orientasi jangka pendek), dan
terpaksa (chaos, depresi, orientasi penyelamatan, hasil yang dicapai minimal.
Menurut Prof. Gay
Hendrick dan Dr. Kate Ludeman, perubahan pada diri manusia ekuivalen dengan
perubahan kompetensinya. Jadi, perubahan pertama yang penting adalah attitude sebesar 50%, dilanjutkan dengan
skill sebesar 30%, dan knowledge sebesar 20%. Mengapa attitude memiliki peran terbesar? Tentu
saja, karena tanpa kemauan atau attitude,
kemampuan yang lain seperti keterampilan dan pengetahuan tidak akan
diperoleh.
Setelah mengetahui arti perubahan dan apa saja faktor
yang mendukung perubahan, ternyata jika ditelaah, penanaman nilai olimpisme dan
motto olimpiade dapat membangun semangat perubahan.
Sekadar
mengingatkan olimpisme adalah dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan
mengkombinasikan keseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan
rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan
keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan sehingga dapat tercipta kehidupan yang selaras dan
mengedepankan etika.
Nilai-nilai olimpisme yaitu: visioner (tujuan
jangka panjang), peaceful (perdamaian), no discrimination (tidak diskriminatif atau tidak membeda-bedakan), mutual understanding (saling memahami), friendship (persahabatan), solidarity
(solidaritas), fair play (jujur, sportif), excellence (keunggulan), fun (kesenangan), respect (menghargai), human development (pengembangan
diri), leadership (kepemimpinan), motivation (semangat, pantang menyerah), dan team work (kerja sama, sinergi). Dalam menghadapi perubahan, tentunya kita harus
memiliki tujuan jangka panjang untuk menghadapi berbagai kemungkinan yang
terjadi, memiliki semangat pantang menyerah agar hasil yang dicapai maksimal,
dan tentunya harus bersikap sportif dalam menghadapi pesaing lain.
Motto olimpiade juga sesuai untuk menggambarkan semangat perubahan. Citius artinya siapa yang lebih cepat
beradaptasi tentu akan lebih siap menghadapi perubahan, altius artinya kita harus selalu memliki semangat lebih tinggi
dalam menggapai prestasi, dan fortius artinya
kita harus lebih kuat secara mental dan psikis dalam menghadapi perubahan dan
pesaing lain.
Intinya adalah sebagai manusia kita harus siap dan bisa menghadapi
perubahan jaman agar tidak tertinggal dengan yang lain.
Demikian resume saya untuk pertemuan ini. Semoga bermanfaat. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar